Mengenalkan Buku pada Anak

Sejak dinyatakan hamil, salah satu hal pertama yang saya pikirkan adalah saya ingin mengenalkan buku sedini mungkin pada bayi saya. Karena itulah saya sudah mulai membacakan buku sejak Albert masih dalam kandungan. Sulit bagi saya yang “kurang cerewet” ini untuk mengajak bayi saya mengobrol, maka saya memutuskan untuk membacakan buku saja. Bersama suami, secara rutin setiap malam kami membacakan buku bagi calon bayi kami.

Setelah Albert lahir, ternyata kami bertiga butuh waktu untuk menyesuaikan diri terlebih dahulu. Sejenak kami sempat meninggalkan rutinitas membaca bersama di malam hari, sampai saat Albert mulai memberikan respons. Ternyata bayi suka diajak ngobrol dan bercanda, tapi sayang, saya sering tidak punya ide, tidak seperti suami saya yang selalu bisa menarik perhatian Albert. Sampai pada suatu hari saya memutuskan untuk membacakan buku. Ternyata Albert menyukainya! Dan mulai detik itu, rutinitas membaca buku pun dimulai kembali.

Albert dan

Buku-buku pertama Albert adalah boardbook dengan warna-warna cerah, yang tak terhitung sudah berapa kali saya bacakan. Salah satu bukunya yang berjudul “Little Puppy” masih menjadi buku favoritnya sampai sekarang. Kalau dulu saya yang bercerita, sekarang dia sibuk ngoceh bagaikan bercerita kepada saya.

Saat sendirian, Albert suka terlihat sedang membaca buku

Memang Albert tidak selalu memerhatikan saat dibacakan cerita. Tapi hal itu tidak menjadi masalah, karena sebenarnya ia mendengarkan. Awalnya seperti tak peduli, lama-lama tertarik, dan akhirnya ia ikut aktif serta merespons positif saat dibacakan buku. Bahkan sekarang, Albert selalu meminta dibacakan buku sebelum tidur dan membaca bersama jadi kegiatan favorit kami bertiga jika sedang bermalas-malasan di kamar. Anehnya, walaupun Albert suka merobek-robek tisu atau koran, dia hampir tidak pernah merobek buku-bukunya.

Albert dan board book

Kemudian kami mulai mengenalkan berbagai jenis buku kepada Albert, seperti boardbook, clothbook, bathbook, books with flaps, books with magnets, play a sound books, dan lain-lain. Tidak semua jenis buku itu langsung disukai oleh Albert, kadang ada yang dibiarkannya teronggok di sudut kamar, tapi biasanya setelah beberapa lama ia akan terlihat menikmati buku-buku itu. Saya juga tidak terbatas membacakan isi buku itu, tapi juga mengenalkan benda-benda yang ada di gambar, mengenalkan warna, mengenalkan angka dengan mengajak Albert menghitung gambar tertentu, dan sebagainya.

Ternyata perjuangan saya mengenalkan buku kepada Albert tidaklah sia-sia. Sekarang tiada hari tanpa sesi membaca buku bersama, bahkan bisa sampai berulang kali. Jika sudah lelah berlari-lari, menyanyi dan menari bersama, biasanya Albert mengajak saya ke kamar, beristirahat sejenak sambil meminta dibacakan buku.

Bahkan sekarang ini, banyak anak-anak tetangga tertarik dengan koleksi buku yang dimiliki Albert. Setiap sore, berkumpul lah bocah-bocah teman bermain Albert untuk membaca bersama di rumah kami.

Artikel ini sudah pernah tayang di The Urban Mama, tanggal 8 Mei 2010.

One thought on “Mengenalkan Buku pada Anak

Leave a comment